Rabu, 23 November 2016

BUS HARYANTO BUAH DARI DOA DAN IBADAH SEPANJANG JALAN SANG PEMILIK BUS

Sebut satu nama bus yang terlintas di pikiran, maka yakin dari 10 orang yang menjawab salah satunya atau lebih akan menjawab PO. Haryanto. Yap, PO. Haryanto, dengan identitas “Menara Kudus” di body samping sisi depan armada busnya ini terkenal karena Armadanya, Pelayanannya, dan Kecepatannya. Sebagaimana identik dengan bus muriaan lainnya.. Haryanto ini juga melayani dengan kelas bus yang mewah dan nyaman, berangkat pada sore hari dan tiba di pagi harinya.

Hasil yang dirasakan sekarang ini bukanlah sebuah cerita perjuangan singkat.. Bapak Haji Haryanto, Seorang Purnawira TNI yang menyelami usaha Transportasi lebih dari 20 tahun yang lalu. 1979 adalah awal Pak Haji Haryanto memulai karirnya di Kesatuan Angkatan Udara (AU) Kostrad di Tangerang. Sebelumnya Pak Haryanto hanyalah seorang Putra dari Buruh Tani yang mana juga bekerja sambilan sebagai tukang memisahkan daging dan tulang ikan di Pasar. Hidup dalam kesederhanaan lantas membuat Pak Haryanto sedari kecil terbiasa menjalani hidup dengan bekerja keras. Termotivasi untuk meraih kesuksesan, pendidikan di bangku STM tidak diselesaikannya lantaran merasa tidak cocok, berbekal tekad merubah nasib.. Pak Haji Haryanto merantau ke Tangerang kemudian mendaftar di TNI dan berhasil bergabung di Kostrad. Disana Pak Haji Haryanto dididik untuk mengemudi, mengangkut segala kebutuhan konsumsi dan logistik Militer.

Bapak Haji Haryanto, sang owner PO. Haryanto


Pak Haji Haryanto saat ada waktu luang lantas memanfaatkannya mencari penghasilan lain di luar kegiatan di Kesatuannya. Pak Haryanto menjadi sopir angkot untuk mendapatkan penghasilan tambahan, Pada 1982 Pak Haryanto memberanikan diri untuk menikah. Pak Haryanto bekerja menarik angkot mulai pukul 3 sore hingga 4 sore, kembali ke Kostrad hingga jam 7 malam, selepas jam 10 Pak Haryanto menarik angkot lagi hingga dini hari. Itu semua demi mencukupi kebutuhan keluarganya.. karena saat itu gaji bulanan Pak Haji Haryanto hanya belasan ribu rupiah saja perbulannya. Hingga pada suatu hari setelah bersusah payah menyisihkan tabungan sedikit demi sedikit.. Pak Haryanto bisa membeli satu unit mobil angkot Daihatsu Hijet pada 1984.

Seiring waktu usaha Pak Haryanto berkembang pesat, angkotnya pun bertambah satu demi satu.. Pak Haryanto juga menjalani usaha lain sebagai agen perwakilan dari PO Sumber Urip sejak awal 1990 an hingga 2000. Pak Haryanto memiliki angkot hampir dari segala trayek di seluruh wilayah Tangerang. Pak Haryanto juga jeli melihat peluang bisnis dengan membuka showroom mobil angkot bekas. Bermodalkan kepercayaan Pak Haryanto menyediakan lahan untuk berdagang dan hasilnya Pak Haryanto mampu menjual puluhan unit angkot tiap bulannya.

2002 Pak Haryanto mengambil keputusan besar yaitu mengundurkan diri dari Kesatuannya di Angkatan Udara. Demi berfokus mengembangkan usahanya. Akhirnya bermodalkan pinjaman dari Bank sebesar Rp. 3 Milyar Pak Haji menggunakannya untuk uang muka dari 6 unit bus yang kemudian digunakan untuk beroperasi di rute jarak dekat Cimone – Cikarang. Namun setelah beberapa saat menjalani trayek tersebut, ternyata minat penumpangnya tidak sesuai harapan, akhirnya seluruh bus itu dialihkan dari Ekonomi menjadi bus Eksekutif AC dan memutuskan untuk menjalani rute jarak jauh, yaitu Jakarta – Kudus, Jakarta Pati, dan Jakarta – Jepara.. tidak jauh dari kampung halaman Pak Haji Haryanto. Hingga akhirnya bisa sukses seperti sekarang..


Pak Haji Haryanto lantas tidak melupakan bahwa seluruh pencapaiannya selama ini adalah pemberian dari Allah SWT. Pak Haryanto akhirnya bisa pergi menunaikan Ibadah Haji pada 1997, dan kini bersama dengan usahanya yang bergerak di otobus, Pak Haryanto hampir tiap musim Haji selalu memberangkatkan karyawan setianya yang taat dan tekun dalam beribadah.

PO Haryanto kini berkantor Pusat di Tangerang, Banten. Dan memiliki pool cabang di Ngembal, Kudus. PO. Haryanto kini dominan menggunakan chassis Mercedes OH Series (1521, 1525, 1526, 1830) dan Hino RK8 sebagai Armadanya dengan body buatan beberapa karoseri besar seperti Adiputro dengan Jetbus HD, Setra, Gunung Mas dengan Zeppelinnya dan New Armada dengan EvoNext nya. Kelas yang dilayani HR ini kelas Eksekutif dengan legrest di tiap seatnya. Oya untuk yang akan mencoba pertama kali naik HR jangan kaget kala di Rumah Makan, PO Haryanto ini tidak memakan waktu lama.. berhenti hanya sekitar 15 menitan biasanya.. bisa lebih lama tergantung kondisi. Lebih cepat dibanding bus – bus muriaan lainnya, dan biasanya tiba di tujuan juga lebih pagi. Cocoklah untuk yang ingin cepat – cepat berkumpul bersama keluarga setelah mencari nafkah di perantauan.:mrgreen: Oya, selain rute  – rute utara Pulau Jawa, Haryanto juga punya rute ke wilayah selatan seperti misalnya Wonogiri, Madiun, Blora bahkan hingga Bangkalan Madura.



Sumber dari : imotorium,hr mania